Perbedaan penodaan, penistaan dan penghinaan

[portalkarang]  memahami dua kata yang disandingkan untuk mendapatkan persepsi yang sama itu sulit namun memungkinkan untuk dilakukan.  Bahasa itu rasa dan bebas dari rasa.  Maksudnya bahasa sebagai rasa akan memiliki arti bagi yang merasa,  dan bebas rasa bahasa itu tidak bermakna dan meempengaruhi perasaan dan pikiran orang lain.




Lalu bagaimana dengan penggunaan kata "penodaan"  dan "penistaan"  yang setiap media berbeda dalam menggunakan kata tersebut.

Metro tv menyebut dengan istilah "penodaan"  yang bersebrangan dengan media pada umumnya seperti media INews TV yang menyebut "penistaan"  untuk kasus Ahok yang sedang bergulir di persidangan sejak 7 Desember sampai dengan sekarang.



Berikut uraian sederhana untukmemahami kedua kata yang berbeda namun dianggap sama oleh media yang pro dengan perbuatan Ahok atau Basuki Tjahaja Purnama.

1. Penodaan
Penodaan berasal dari kata noda,  noda memiliki arti secara bahasa sebagai benda atau sesuatu yang memberikan perbedaan,  perubahan pada sesuatu yang baru digunakan.  Contoh, noda hitam itu memberi warna pada sesuatu yang bukan berwarna hitam.

Jadi noda itu memberikan suatu warna pada warna yang berbeda sebelumnya,  baik disengaja atau tidaksengaja.

2. Penistaan
Penistaan berasal dari kata nista, nista secara bahasa memiliki arti suatu bentuk atau cara yang digunakan untuk merendahkan, menjatuhkan,  menghancurkan dan membuat sesuatu yang baru secara langsung dan menyalahi aturan. Nista itu lebih dekat dengan penghinaan. Contoh,  seorang menista disebut juga penista,  dan pasti ada korbannya.

Jadi penistaan itu berkaitan dengan sesuatu yang hidup, maksudnya objek yang menjadi korban bukan benda mati.  Benda hidup yang memandang sesuatu berdasar nilai yang menjadi dasar.  Penistaan itu lebih Kepada sesuatu yang vital dan sangat penting.

3. Penghinaan

Penghinaan berasal dari kata hina, hina sangat Car bahasa memiliki arti rendah, merendahkan, tidak bernilai dan jauh dari layak.  Hina lebih dekat dengan penistaan.  Contoh, mereka menghina.  Jadi bentuk hinaaan adalah bentuk dari olok - olok yang ditujukan untuk merendahkan, menjatuhkan dan sama rendahnya dengan penistaan.

Jadi,  penghinaan juga berkaitan dengan makhluk hidup,  khususnya manusia yang menilai rasa dari proses ujarnya dan perbuatan yang di kategori an sebagai penghinaan


Lalu, bagaimana dengan media yang menggunakan kata penodaan,  penghinaan atau penistaan yang tepat untuk kasus Ahok?

1. Penodaan ditujukan tidak hanya pada manusia, benda juga akan merasakan bentuk dari penodaan yang dilakukan.
2. Penistaan berbeda dengan penodaan,  penistaan korbannya adalah manusia,  sehingga hanya manusia yang merasa dinistakan akan memproses dan menuntun keadilan.
3.  Penghinaan lebih dekat maknanya dengan penistaan karena obj k yang jadi korban adalah manusia yang bisa merasakan penistaan dan penghinaan.

Maka dapat disimpulkan,  kata penodaan tidak layak digunakan untuk menyebut penista agama dengan sebutan penodaan agama. Penghinaan lebih jelas dn keras, namun media telah memilih kata dengan maksud tertentu untuk tujuan tertentu.  Media mampu menjatuhkan atau sebaliknya.

Previous
Next Post »